Minggu, 22 Maret 2009

Radith,gila or waras????

Gaya hidup mahasiswa Indonesia yang mencari ilmu di kota Adelaide, Australia ditulisnya secara kocak dan blak-blakan dengan gaya bertutur dan ringan untuk dibaca. Satu lagi karya dari Raditya Dika yang dibantu oleh Dio Rudiman sebagai illustrator dikemas dalam bentuk komik yang mempunyai cita rasa Indonesia.

Segala isi cerita yang ditulis, merupakan pengalaman Raditya Dika ketika menjalanai program bahasa inggris yang merupakan salah satu syarat utama untuk bisa masuk dalam Universitas di Australia. Buku setebal 248 halaman ini, menggunakan bahasa sehari-hari ANGJ (Anak Nyaris Gaul Jakarta) kata Raditya Dika. Jadi isi ceritanya sangat menghibur tetapi sedikit melampaui batas.

Memang terkadang kata-kata yang digunakan sedikit vulgar, namun tetap tidak membuat UU Pornografi membatasi isi buku ini. Tokoh karakter komik ini dibuat mirip dengan fisik penulis, karena karya Raditya Dika yang satu ini memang menceritakan tentang dirinya. Selain itu, karya Raditya Dika kali ini juga tidak jauh berbeda dengan karya-karya sebelumnya, yang berupa catatan harian, namun dalam komik ini akan terdapat cerita yang telah ditambahi dari cerita aslinya, seperti yang telah dijelaskan oleh Raditya Dika di dalam blognya.

Gaya bahasa yang digunakan dan banyolan-banyolannya membuat pembaca teringat akan blog dari si penulis. Namun sedikit mengganjal ketika melihat gambar yang dibuat oleh Dio Rudiman, terkadang gambar-gambarnya dilebih-lebihkan sehingga membuat pembaca merasa garing atau jayus ketika membaca komik ini. Juga gambar-gambar latar belakangnya kurang detail, sehingga ada beberapa bagian yang gambarnya terasa kosong.

Terlepas dari hal itu, nilai plus yang dapat diberikan, ialah karena komik ini sangat mengandung unsur indonesianya, baik karakter tokohnya dan dari segi penulisan cerita, dan satu lagi karya ini merupakan karya asli dari Indonesia. Penulis dan Illustrator dapat mengurangi unsur manga yang biasa diterbitkan di dalam manga-manga jepang. Buku yang diterbitkan oleh Gagasmedia ini serentak dipasarkan di Kota-kota besar Indonesia pada tanggal 5 Desember kemarin. Kalau sobatmuda memang penggemar Radityadika, jangan sampai ketinggalan buku komik Kambingjantan ini karena di akhir halaman buku ini, penulis dan penerbit juga membuat kuis untuk pembaca. Jadi kalau sobatmuda mau ketawa garing atau tertawa jayus monggo baca saja komik Kambingjantan ini. (Naskah : Satria Mandira / Grafis : Dok. Raditya Dika - Editor : Krisna Fajar P.)

ulasan book radith

  • Cinta Brontosaurus
...Ada satu adegan yang mana gue harus berantem ama orang di depan orang banyak. Gue akting dengan segenap jiwa dan raga.
Dengan menyeimbangkan emosi dengan karakter.
Dengan masuk ke dalam jiwa sang tokoh.
Dengan total.
Layaknya Tom Krus minum Irex. Uoh!
Setelah selesai shooting, gue tanya ke Mister, salah satu temen yang ada di lokasi syuting.
Gimana tadi acting gue pas berantem, keren, ya? gue nanya dengan pede.
Kayak babi lepas, dia jawab santai.
Cinta Brontosaurus adalah kumpulan cerita pendek pengalaman pribadi Raditya Dika, pengarang buku KambingJantan yang bego, tolol, tetapi tetap kontemplatif. 13 kisah di dalamnya adalah pengalaman nyata.



  • Kambing Jantan - Sebuah Catatan Pelajar Bodoh
Esok paginya, ternyata jerawat gw makin banyak!!!! Tdakkkk?rupanya adayang infeksi gitu soalnya si tukang salon salah ngasih obat?Nyokap gw langsung panik, mulai saat itu dia tiap malem bersiin muka gw pake lation ama toner pembersih. Ajaibnya setiap kali dibersiin ama dia, paginya pasti jerawat gw berkurang banyak sekali!!!!
Selidik punya selidik, gw bertanya kepada sang mama?
Gw: Ma, kok jerawatnya ilangnya kok cepet banget sih? Lationnya bagus ya?
Nyokap: Wahhh?rahasianya bukan dikrim ato tonernya, kung?
Gw: Trus?
Nyokap: Rahasianya tuh pada kain yang mama pake buat bersiin muka kamu!
Pas gw ngeliatin tuh kain ternyata bentuknya segi tiga, ternyata ada karetnya di bagian atas?ternyata?itu adalah kolor bokap gw!!!!!!! TIDAAAAAKKK?.jadi selama ini nyokap gw menjamah dan mengusap muka gw pake kolornya bokap?Huhuhuu?nasip?tapi manjur lho!
pesan moral: ternyata selain buat topi, kolor mempunyai kegunaan lain yang menakjubkan!



  • Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
TIDAK DIANJURKAN UNTUK IBU HAMIL!

... Beberapa menit kemudian kelas dimulai. Kayaknya ngajar kelas 1 SMP bakalan jadi living hell. Baru masuk aja udah berisik banget. ‘Selamat siang, saya Dika,’ gue bilang ke kelas 1 SMP yang baru gue ajar ini. ‘Saya guru untuk pelajaran ini.’ ‘Siang, Pak!’ kata anak cewek yang duduk di depan. ‘Jangan Pak. Kakak aja,’ kata gue sok imut. Gue lalu mengambil absensi dan menyebutkan nama mereka satu per satu. ‘Sukro,’ gue manggil. ‘Iya, Kak.’ Sukro menyahut. ‘Kamu kacang apa manusia?’ ‘Hah? Maksudnya?’ ‘Engga, abis namanya Sukro, kayak jenis kacang,’ kata gue, kalem. ‘Oke, kacang apa manusia?’ ‘Ma-manusia, Kak.’ ‘KURANG KERAS!’ Gue menyemangatinya. ‘MANUSIA, KAK!’ Satu kelas hening.

RADIKUS MAKANKAKUS: Bukan Binatang Biasa adalah buku ketiga Raditya Dika (setelah Kambingjantan dan Cinta Brontosaurus), berisi pengalaman-pengalaman pribadi Raditya Dika sendiri yang bego, tolol, dan cenderung ajaib. Simak kisah Raditya Dika jadi badut Monas sehari, ngajar bimbingan belajar, dikira hantu penunggu WC, sampai kena kutuk orang NTB. Penulis Indonesia, tidak pernah segoblok ini.



  • Tolong, Radith Membuat Saya Bego!
Salah satu pertanyaan yang sering gue dapet adalah, 'Apakah hidup kamu selalu dipenuhi dengan tawa, selalu menertawakan hal-hal yang terjadi dalam hidp?' Jawaban sejujurnya, adalah,'engga juga'. Gue juga pernah ngerasain rasanya sedih, sakit hati, dan tentu saja, pengen dihibur. Gue juga pengen main, sama-sama ketawa.

Which brings us to this book. Buku tolong, radith membuat saya bego adalah sebuah proyek yang memperlihatkan bahwa penulis dan pembaca bisa bermain bersama. Melalui buku ini, gue merasa terhibur melihat pembaca yang mengirimkan foto-fotonya sedang berpose dengan buku-buku gue. Hal ini melahirkan pertanyaan yang tak dapat dibantah lagi:buku-buku gue emang ngebuat orang bego.

Radith ??????

Raditya Dika (Jakarta, 28 Desember 1984), akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005), sebuah buku yang menceritakan kehidupan sehari-hari Radith yang ditampilkan dalam format diary (buku harian). Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari sebuah blog terdahulu milik Radith, kambingjantan.com yang sekarang menjadi radityadika.com.



Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen). Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ke empatnya berjudul Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.

Setelah sukses dengan www.kambingjantan.com yang telah mengklaim dirinya sebagai blog pertama di Indonesia yang dibukukan. Kini Raditya Dika, penulis blog tersebut telah memulai kembali ngeblog secara online dengan alamat yang baru, yaitu di www.radityadika.com. Menurutnya, perubahan alamat ini mencerminkan kesungguhannya menjadi penulis, walaupun hingga detik ini tulisannya sendiri masih morat-marit.

Buku pertama yang berjudul “Kambing Jantan”, laris di pasaran dan masuk jajaran Best Seller. Buku ini merupakan kisah hidup Dikung (nama panggilan Raditya Dika) selama menjalani hidup di Adelaide, Australia. Tulisan yang kocak, humor dan tak jarang menuliskan kata-kata tabu ini, justru sangat diminati para pembaca kalangan muda. Dan secara tidak langsung memberikan pengaruh besar terhadap munculnya blogger-blogger muda di Indonesia sebagai satu hal positif yang telah diberikan Raditya Dika.

Sempat beberapa saat setelah buku pertamanya muncul, Raditya Dika tidak terlihat kembali menulis di blognya yang dulu beralamat di www.kambingjantan.com. Hal itu mengundang rasa kangen terhadap tulisan-tulisannya.


Barulah sebelum buku ketiganya yang diberi judul Bukan Binatang Biasa dirilis, dia kembali menulis kembali perjalanan hidupnya secara online. Ratusan komen pun langsung membanjiri blognya, itu membuktikan bahwa Raditya Dika begitu dikenal banyak pembaca.

Sampai dengan tahun ini, Raditya Dika sudah mengeluarkan 3 buku komedi diantaranya : Kambing Jantan (2005), Cinta Brontosaurus (2006), Bukan Binatang Biasa (2007). Dan tahun ini Raditya Dika akan kembali mengeluarkan bukunya yang ke-empat yang diberi judul “Babi Ngesot”, akan keluar 25 April 2008 mendatang (sumber : www.radityadika.com).




Seluruh informasi dan berita terbaru tentang Raditya Dika, bisa langsung kamu kunjungi Blog pribadinya di : http://www.radityadika.com/

Ingin tahu gimana sih tulisannya? Sedikit cuplikan dari buku-bukunya :


buku-buku Radith


6 hal yg bikin gu2p radith di bkn 4 mata

Ada yang nonton Bukan Empat Mata malam tadi di Trans 7??? Wow.. Program ini memang sudah jadi acara favorit gw. Pas sekali. Malam hari kepala lagi lempeng, urat-urat saraf sedang beristirahat karena seharian dipaksa kerja romusha, guepun setia menikmati adegan ‘erotis’nya mas Tukul di Trans 7 (erotisnya kagak, mesumnya sih iyah haha). Mas Tukul hebat euy, dah rajanya megang acara jadi penuh kejutan. Walau rupa gak seganteng Indra Brugman dan body gak seatletis anjasmara. Tapi daya tariknya sungguh memikat. Bikin gue curiga mas tukul pernah pasang susuk di bibir untuk menjerat hati pemirsa.

Guys ‘n Gals, Malam tadi tema yang diangkat adalah Hi-Tech. Dan dasar Tukul katrok Chatting dibacanya jadi bener-bener CATING. Dasar ndeso Tapi efeknya.. saya terhiburr bangedd Mas Tukul. Luv U Kul… hihihihi

Yap, sebelum nonton nih acara gue tau bakal ada Radith setelah sorenya ngakses RadityaDika.com si Penulis Legend ini (legend for Blogger) menuturkan di blognya kalau dia akan hadir sebagai Bintang tamu Bukan empat Mata. Hasilnya..

Oh Saya pun SANGAT PENASARAN dounkss.

Penasaran dengan

‘Begitu Gilanya Radit di tulisan, Apakah akan segila dengan aksinya di Bukan Empat Mata?’


DAN SAYA YAKIN teman-teman punya rasa yang sama.

‘Raditya Dika, i will watch u on TV. Loe ‘hidup’ di layar kaca. Hmm… Like who u R, bro..’

Yap tak peduli kantuk yang nongkrong di pelupuk mata. Guepun siap melototin aksi per aksi Bukan empat Mata. Dari awal kedatangan Febby Febiola yang ternyata juga punya blog, Evie Tamala idolanya mama gue (tiap hari di rumah karaoke lagu teh evie.. mulu), Raffi Ahmad dan Pam-Pram-Pam-Pang!!! Here we goo…

Raditya Dika comeees… Terreengg-Terreengg..

Diawalin dengan musik band Bukan Empat Mata, dengan lampu yang diredupin, munculah sesosok pria yang… Hoh?!! bawa-bawa ember. Langkah per langkah dihentakannya. Gue berpikir.. AJAIB!!! Disusul salaman ma Tukul then Radit bagi-bagi ember Pluss.. kayang dalam durasi waktu yang mepet susul-susulan hingga disudahi menggelepar di lantai gak jelas. Sekali lagi dalam waktu yang sangat mepet, cepet-cepetan..

Wow.. radit. Too much concept in very few minutes for menggebrak kemunculan loe.

Di acara tersebut, Radit memang tampak NERVOUS. Hasilnya memang, semua respon kepada Radit yang dia sampaikan di blog tahu banget kalau si kambing GUGUWPP GELLAA GETOHH (bacanya kayak ngomongnya orang gaul)

Radit nulis di blog BAHWA dia memang sadar kalau dia berperang dalam kegugupan yang tak terkira. Gak nyangka segugup gitunya dirinya ketika berbincang dengan Mr Arwana. Yang katanya disebabkan dia tuh ngefans banget ma tuh Host. But, pengen tahu 6 alasan sebenarnya kenapa radit gugup. Ini menurut gue lo yah. sekali lagi MENURUT GUE LO YAH.. Ya, tentunya yang tahu hal kayak gini adalah si empu-nya sendiri dan bukan gue ’si orang lain’. Igh.. radit emang selebriti deh di blog gue. Dirumpiin. hehe

1. Radit membawa begitu banyak konsep yang akan dia umbar di awal perjumpaan. Tanpa sadar kalau memiliki ‘kenyamanan’ itu yang paling utama kalau mengawali showtime depan kamera. Hasilnya setelah aksi, kombinasi capek, ngos-ngosan, gugup, adaptasi ma kursi n Blocking Raditpun jadi benar-benar kehilangan kenyamananya mengulas tentang ‘dunia’nya.

2. Segila-gilanya radit, sepertinya Radith tipe Perfeksionis.. kalau di awal acara sudah gak nyaman, dia bakalan merasa kedepannya selama acara gak nyaman. Kelihatan kalau dia selalu mikirin ‘gue oke tadi gak, gue oke gak sekarang, muka gue oke gak, tanpa kacamata gue oke nggak’.

3. Duduk di samping Raffi Ahmad. Coba duduknya di samping Mbak Febby Febiola pasti ademan dikit hehe.. KURSI memang hal kecil tapi punya pengaruh besar buat kenyamanaan kita beraksi depan kamera. Kursi yang dipakai Radith gak ada senderannya, Bless kotak kecil gitu aja. Bikin punggung jadi menunduk, pegel dan gak ada rileks-rileksnya. Oh dit.. begitulah nasib bintang tamu segmen 4, pasti nyungsepnya di kursi itu. Coba duduk di kursinya mas tukul, benar-benar extra-enak. Ada senderannya, ada pegangan kiri-kanannya. Ada juga Vega yang setia nemplok di samping host.

4. Radit membawa beban berat. Buruh kali.. Gak mudah memang menjadi seseorang yang sudah berpahala menginspirasi buanyak orang untuk menulis (thats one is me). So many Fans. Si radit mencoba untuk merealiasasikan diri untuk menjadi apa yang tergambar di dirinya seperti dalam tulisannya, menjadi seseorang yang dia pikir yang seperti ini nih yang diinginkan oleh pembaca gue. Tapi sekali lagi Nervous dah dengan dahsyatnya menahan semua kegilaan yang tulus dari Radith muncul.

5. Minder. Merasa dirinya gak ada apa-apanya dibandingin nama mas Tukul yang sangat besar dan nama acara yang begitu Fenomenalnya. Oh Dika.. U are always be our Amazing Inspirator. Tukul dan Radit dah punya bagian masing-masing toch. Both of u is a Hero.

6. Konon katanya, kalau dah beraksi di depan Tipi kemampuan atau jati diri kita yang sebenarnya menghilang sebanyak 70%. Itu artinya hanya 30% yang bisa kita show up. Makanya kayak acara Idol-idolan di tipi, kalau kita lihat ada peserta yang kok gak bagus tapi bisa masuk. Bisa saja dia terkena kasus 70-30 persen ini. Aslinya pasti bagus banget makanya dewan juri yang nyeleksi jadi milih dia. Yap, maybe that was happenned too with Dika. Dalam waktu yang sangat singkat dan perdana di Bukan Empat Mata bikin dika lose control for himself.

WELL, itulah 6 hal yang bikin radit gugup. Sok-sokan gue aja sih. Sok teu ya. Tentunya SEKALI LAGI yang tahu hal kayak gini adalah si empu-nya sendiri dan bukan gue ’si orang lain’. Cuman pengen bilang aja, kalau tampil di tipi itu memang gak semudah yang kita bayangin (secara khan saya juga pernah pengalaman hahahaha PAMERR) Tak sespontan kita gokil-gokilan di tempat karaoke atau ngobrol heboh ma sahabat-sahabat kita. Terlalu ‘gak-banget’ kalau kita hanya bisa judge ‘duh Radit garing’, ‘radit over-acting’ dan bla-bala-bla nada-nada nyelekit lainnya.

Radit sudah MENCOBHA untuk memberikan yang terbaik buat dirinya dan buat pembaca setianya. Thank u radit.. Sukses trus.. semoga bisa muncul di Bukan Empat Mata lagi dan ceriwis ya..

written by sandi
tags:

Radith "Kambing multitalenta"

BELIA percaya enggak kalau ada kambing bisa nulis? Bahkan enggak hanya nulis, kambing yang satu ini bisa main film? Kalau enggak percaya, kalian harus percaya! Soalnya belum lama ini belia ngobrol sama si Kambing multitalenta ini. Bukan sembarang Kambing, Raditya Dika memang dipanggil "Kambing" sama teman-temannya. Karena itu juga ketika membuat alamat blog pertamanya, ia menggunakan nama panggilannya itu. Alhasil jadilah blog kambingjantan.com yang mengundang perhatian orang banyak.

"Awalnya nulis di blog itu bukan untuk ngelucu. Lebih ke arah pengalaman pribadi yang justru malah menyedihkan buat gue, tapi ternyata begitu orang baca mereka tertawa. Jadi enggak sengaja juga ngelucu, cerita yang bikin gue sedih dan ditulis di blog awalnya mau sedih-sedihan, eh malah bikin orang lain tertawa," kata bujang kelahiran 28 Desember 1984 ini.

Kalau kamu baca tulisan di blog-nya dijamin bakal tertawa, soalnya banyak kejadian aneh bin ajaib yang diceritakan dengan gaya yang kocak banget. Dan sesuai dengan bentuknya yang berupa catatan harian, cerita-cerita ini memang pengalaman keseharian Dika. "Tulisan gue memang berdasarkan pengalaman pribadi, kalau tingkat akurasinya sekitar 80 persen sementara 20 persennya lagi paling perbedaan dialog, soalnya kalau dialog kan suka cepat lupa," kata Dika.

Karena menarik banyak atensi, blog kambingjantan.com ini mendapatkan penghargaan Best Indonesian Blog di tahun 2007. Dari situ Dika mulai berinisiatif untuk menjadikan tulisannya di blog ke dalam buku. "Awalnya gue menawarkan draft tulisan di blog gue ke penerbit. Terus penerbit Gagas Media setuju buat menerbitkan, sekarang Kambing Jantan sendiri udah sampai cetakan yang ke-25," kata penyuka novel Lupus karya Hilman Hariwijaya ini.

Selain Kambing Jantan, sekarang Dika telah menelurkan tiga buku lainnya, sebuah komik, dan yang terbaru adalah sebuah film yang diputar di layar lebar. Yup, kalau kalian main-main ke bioskop pasti akan menemukan film berjudul sama dengan buku pertamanya "Kambing Jantan." Film ini bukan hanya dibuat berdasarkan buku Dika, ia juga banyak terlibat dalam pembuatan, ia bahkan jadi pemeran utamanya. "Kalau akting di film ini sebenarnya curang juga yah, soalnya gue memainkan karakter diri gue sendiri. Selain menjadi pemerannya, gue juga menulis satu pertiga bagian naskahnya. Awalnya kita rembukan lalu baru mas Salman Aristo dengan struktur damanya yang kuat, Mouly Surya dengan scene-scene yang artsy, dan gue sendiri lebih ke komedinya, gue berusaha menciptakan komedi lewat dialog, lewat situasional komedinya. Di film ini gue juga menulis satu buah lagu berjudul "Selamanya" yang juga jadi soundtrack film ini, tapi enggak nyanyiin karena gue emang enggak bisa nyayi," kata Dika yang waktu SMA juga punya band ini.

Lewat film perdananya ini, kita bisa lebih mengenal seorang Raditya Dika. Soalnya film ini mengisahkan awal perjalanan Dika sebagai seorang penulis buku. "Film ini mengisahkan tentang seorang blogger dan usahanya mau menerbitkan bukunya. Film ini memang berdasarkan dari buku, tapi isinya berbeda sama buku ataupun komiknya. Bedanya dengan di buku, di film kita lebih menceritakan hubungan cinta Kambing dengan Kebo, dan persahabatan Kambing dengan Harianto. Komedinya juga beda banget, kalau di bukunya kan lebih kasar, kalau di film kita berusaha membuat komedi yang agak halus dan pintar," kata Mahasiswa Universitas Indonesia ini.

Bukan tanpa alasan Dika ingin membuat komedi yang cerdas, katanya sih bosan dengan tema film komedi Indonesia yang berbau seks. "Kalau film kita, kita berusaha bikin komedi cerdas, tidak slapstick. Kita berusaha proporsional, di mana hal yang lucu itu keluar dari karakter masing-masing pemain atau character driven. Dan situasional komedi, di mana seseorang dengan sifat tertentu ditempatkan ke situasi seperti apa dan terjadi hal yang lucu. Bukan lucu karena akting yang dilucu-lucuin," tambah Dika.

Tapi ternyata setelah menjajal kemampuan aktingnya, Dika mengaku paling nyaman di dunia tulis-menulis. "Paling enak itu nulis, karena memang awalnya dari blogger dan berawal dari nulis diari juga. Memang sih akting juga enggak apa-apa, tapi yang paling enjoy tuh nulis karena menulis itu privat banget, bisa di mana saja, dan emang bener-bener sendirian," kata Dika.

Sekarang ini selain sibuk promo film garapan Rudy Soejarwo ini, Dika sedang sibuk menyusun beberapa karya selanjutnya. "Kalau nulis sih jalan terus karena memang itu pekerjaan utama, sama sekarang juga lagi menyiapkan komik ke dua yang enggak berdasarkan buku sebelumnya jadi benar-benar cerita baru. Lagi nulis buku ke lima juga, dan lagi bikin script untuk film yang selanjutnya, sekarang lagi mau nyoba menulis script film sendiri," kata Dika.

Wah, kayaknya kita bakal denger banyak soal Raditya Dika nih ke depannya. Dan buat kamu yang penasaran dengan Dika bisa klik alamat blog barunya di radityadika.com. Sambil kita tunggu karya-karya Kambing multitalenta ini selanjutnya!***

astri_belia@yahoo.com

si Kebo

cihuy,…. akhirnya setelah sekian lama berdiam diri di kandangnya, kini si Kebo, sudah mau lagi diajak jalan-jalan, hohhooh….. sudah mau mengantarkan perjalanan hidup temanperantauannya. menemani perjalanan kuliahnya, menemani perjalanan cintanya, halah.. :D hahahahh…

“si Kebo”, buset,.. lo ke bandung bawa kebo (red : kerbau) phil?, hahah kagak lah.. si Kebo ini cuman panggilan ajah, bagi sebuah sepeda onthel gw. Sebenarnya gw bawa sepeda onthel ini dah lumayan lama, sebelumnya ketika tahun-tahun awal gw kuliah dulu, gw sempet bawa sepeda federal dari rumah, eh pas disininya,… ilang. huahuahua…. padahal udah gw iketin ama tiang, gw gembok,… ah siaal…

pengin sepedaan lagih, karena kosan-kampus juga lumayan, akhirnya gw bawa deh sebuah sepeda ontel “si Kebo” namanya,,, wuuuh,, si Kebo telah menempuh perjalanan solo-bandung cuuy,.. (walaupun di naikin Pos sih :D ). setibanya disini langsung deh gw geber dari Sukarno-Hatta., ampe sukabirus,…wah wus..wus….wus…. mantab

Sayang euy,.. si Kebo ini manja banget, harus dirawat ekstra, sementara gw, ah yang penting bisa di geos mah, sung jalan wae,.. makannya si Kebo disini sering sakit-sakitan, mulai sakit yang ringan-ringan seperti ban kempes, sampe sakit yang berat bin complicated, kayak suspensi torpedonya rusak dsb,…. fufufufu,.. emang dasar si Kebo…

Tapi sekarang gw seneng banget si kebo dah mau lagi diajak jalan lagi, yah dengan sedikit rayuan dan polesan seorang mahasiswa urakan kayak gw. Semoga si kebo ga sakit-sakit lagi, ga ngambek-ngambek lagi, dan yang pasti ga akan berpindah ke lain hati,.. “Tengkyu ya Bo…” :D

book radith